LIRIKAN MATA SANG KORUPTOR
- Riang Prasetya, SH.,MH.,MM.,MKes.,CLA.,CLI.,CCD.,CMC.,CMe.
- 8 Apr 2023
- 3 menit membaca
Diperbarui: 2 Jul 2023
Hebohnya kasus pajak yang dilakukan oleh Rafael Alun Trisambodo menambah panjang deretan pejabat yang secara dengan sengaja merampok harta dan pendapatan Negara. Selain merugikan keuangan Negara, para oknum pejabat yang korup ini seperti rayap yang dapat menghancurkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Perbuatan korup dari para pejabat harusnya dapat dicegah bahkan dapat dihilangkan bila sanksi hukumnya sangat berat, tidak boleh ada tolelir sama sekali. Bila perlu dihukum maksimal tanpa adanya pengurangan masa hukuman.
Saya mengutip pernyataan Pak Mahfud MD. selaku Menkopolhukam dalam menyampaikan adanya dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang nilainya mencapai Rp. 300 Triliun. Wooowww angka yang luar biasa besar..... Bagaimana hal ini bisa terjadi dan bagaimana pengawasan Pemerintah terhadap regulasi tentang aturan arus keuangan yang mengalir ke luar negeri?
Dalam hal ini saya tidak membahas persoalan tindakan oknum pejabat yang melakukan korupsi atau saya juga tidak mengupas bagaimana mekanisme dan tata kelola keuangan negara. Karena yang terpenting dari semua upaya penanggulangan dan pencegahan tindak pidana korupsi hanya bisa dihilangkan bila para pejabat negara menjunjung Tinggi MORAL DAN INTEGRITAS.
Tentunya para pejabat itu disumpah atas nama Tuhannya sebelum menjalankan tugas jabatan yang diemban. Naaaah..... dari sinilah seharusnya para pejabat itu sudah memahami bahwa jabatan yang diberikan dan dipercayakan dari Negara pada dasarnya kepercayaan atas tugas itu berasal dari ALLAH. Maka bila dalam pelaksanaan tugasnya tidak amanah maka bukan tidak mungkin akan membawa petaka kepada sang pejabat itu. Karena dalam ke-Imanan saya memiliki keyakinan bahwa perbuatan kita akan berdampak pada anak-anak dan cucu-cucu kita. Bila kita berbuat baik maka hasil panen kepada anak cucu kita Insya Allah akan baik juga. Untuk para pejabat, inilah curahan hati saya sebagai rakyat kecil yang hanya bisa memohon dan mungkin tanpa asa.
Percuma kamu Islam jika tidak bertaqwa, percuma kamu Kristen bila kamu tidak menjalankan Firman Tuhan, percuma kamu Budha bila hatimu busuk, percuma kamu Hindu bila kamu tidak menjalankan Kebajikan, percuma kamu memiliki Kepercayaan kepada Tuhan tapi kamu tidak takut pada TuhanMu. Kamu bisa saja mengelak dari hukum dunia tapi kamu tidak akan bisa lari dari Hukum Tuhan.
Hai kamu Para Pejabat, kursimu bukan untuk membeking perampok kekayaan negara, pangkat di pundakmu bukan untuk menindas dan menzolimi rakyat. Hukum akan benar-benar bisa ditegakan bila para pejabat tidak menerima ajakan kongkalikong dan menolak dengan keras lirikan āsi mata jalangā dan āsi mata elangā yang berpotensi terjadinya deal-deal korupsi. āBANGSA INI TIDAK KURANG ORANG PANDAI, YANG KURANG ADALAH PEJABAT YANG BERINTEGRITASā. Sifat dan watakmu lebih diutamakan dari gelarmu.
Ayo kita bangun Bangsa Indonesia tercinta ini dengan segala kemampuan dan diskresimu. Bukan malah menjadi beking para PELANGGAR HUKUM, Bahkan menjadi beking para koruptor dan perampok harta negara. Seharusnya kita bisa menjadi bangsa yang hebat, bahkan sangat mungkin menguasai dunia. Namun karakter dan kebiasaanmu haruslah bisa berubah.
Bangun Bangsa Indonesia tercinta ini menjadi bangsa yang besar, bangsa yang kaya raya, bangsa yang disegani negara lain. Tujuh puluh tujuh tahun kita sudah merdeka tapi lihatlah, masyarakat masih gamang akan bakti dan sumpah jabatanmu.
Hai para pejabat, Bangsa Indonesia bisa miskin atau kaya ada di pundak wewenangmu. Hai anak bangsa, jika saja semua tidak tercerai berai dengan perbedaan pastinya semua impian untuk menjadikan Bangsa ini menjadi Bangsa yang DIKAGUMI pasti akan terwujud. Dan yang paling krusial, hilangkan sikap intoleran para pejabat Negara dalam pelayanan kepada masyarakat, apapun suku atau agamanya karena mereka lahir di Bumi Indonesia atas kehendak ALLAH. Apapun keturunannya, mereka juga punya Hak yang sama untuk menjadi pejabat Negara. Selama darah dan hatinya merah putih dia tetaplah anak Bangsa yang setara.
Mari kita mulai melangkah bersama mewujudkan indonesia yang āGemah Ripah loh Jinawiā
Salam Taat Hukum,
Riang Prasetya, SH.,MH.,MM.,MKes.,CLA.,CLI.,CCD.,CMC.,CMe.
Comments